Pada tahun 1953, Yayasan
Pesantren Cilenga mendirikan sekolah rakyat yang diberi nama Sekolah
Rakyat Islam (SRI) dengan menggunakan ruang belajar madrasah diniyah
di atas tanah wakaf yayasan, dengan kepala pertamanya bernama Bapak H. Adnan
(Alm). Yayasan Pesantren Cilenga didirikan oleh seorang kiyai besar, yakni KH.
Moh. Syabandi. Beliau adalah orang asli Cilenga yang telah banyak makan asam
garam dalam menuntut ilmu agama Islam di berbagai pondok pesantren di sekitar
pulau jawa. Selain itu juga beliau pernah menuntut ilmu agama di tanah suci
Makkah al-Mukarramah selama 12 tahun. Beliau telah melahirkan banyak kiyai
besar seperti KH. Moh. Ilyas Ruhiat dari PP. Cipasung, KH. Zenal Mustopa dari
PP Sukamanah, dll. Pada saat itu sekolah dikepalai oleh Bapak H. Adnan (Alm).
Pada tahun 1960, SRI diubah nama
menjadi Madrasah Ibtidaiyah Cilenga (MI Cilenga), dikepalai oleh Bapak H. Iin Karim yang
menjabat sampai dengan tahun 1992.
Pada tahun 1992, Madrasah Ibtidaiyah
Cilenga diusulkan penegeriannya atas inisiatif jajaran pengurus yayasan yang
ketika pada saat itu Bapak KH. Syarif Hidayat menjabat sebagai ketua yayasan
pesanten cilenga.
Pada tahun 1993, usulan penegrian MI
Cilenga dikabulkan dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Menteri Agama Nomor :
224 Tahun 1993 tanggal 25 Oktober 1993. Sejak tanggal itu maka MI Cilenga
menjadi MI Negeri Cilenga (MIN Cilenga), yang dikepali oleh Bapak H. Dudung
Abdullah.
Setelah dinegerikan, MIN Cilenga berangsur-angsur mendapat bantuan
guru PNS dengan rician bantuan sebagai berikut :
Tahun 1993 : 1orang guru PNS;
Tahun 1994 : 2 orang guru PNS;
Tahun 1995 : 1 orang guru PNS, dan
Tahun 1997 : 4 orang Guru PNS.
Pada tahun 1998, MIN
Cilenga mendapat bantuan dari APBN berupa 3 ruang kelas baru, 1
ruang guru, dan 2 rumah dinas yang dibangun diatas tanah hasil gotong royong
pengurugan sawah dan infak masyarakat Cilenga ditempat terpisah dari bangunan
lama.
Tahun 2003, MIN Cilenga mendapat
bantuan kembali berupa 3 ruang kelas baru dari DIK Depag. Pada tahun itu, semua
kegiatan pindah ke lokasi baru.
Tahun 2006, mendapat bantuan 1
ruang kelas baru dan tahun 2009 mendapat bantuan kembali berupa 1 ruang
perpustakaan dan rehabilitasi 6 ruang kelas, sehingga sampai dengan sekarang
MIN Cilenga mempunyai 7 bangunan ruang kelas, 1 ruang guru, dan 1 ruang
perpustakaan serta 2 rumah dinas.
Dari tahun ke tahun MIN Cilenga berkembang dan mendapat kemajuan
di berbagai bidang, baik pada bidang KBM, kegiatan ektrakulikuler
keagamaan sepert tahfidz qur'an, safari jum'atan, pesantren ramadhan, dll.,
bidang kesenian seperti qasidah rebana, drumband, marawis, calung, maupun bidang
pramuka dan olah raga pun dapat berjalan dengan baik dan banyak menghasilkan
prestasi di tingkat kecamatan, kabupaten maupun di tingkat propinsi.
Semua tiada lain adalah berkat kerja keras dan kerjasama yang baik antara
kepala madrasah, dewan guru, komite madrasah dan juga semua warga masyarakat
sekitar serta instansi pemerintah khusunya kementerian agama.
Berikut adalah urutan
nama kepala MIN Cilenga :
1) Bapak H.
Adnan (Alm), tahun 1953 s.d tahun 1967;
2) Bapak H. Iin
Karim, tahun 1967 s.d tahun 1992;
3) Bapak H.
Dudung Abdullah, tahun 1992 s.d. 2008;
4) Bapak Drs. H.
Hotimul Manan, M.Pd, tahun 2008 s.d 2009 sebagai Plt. Madrasah
5) Bapak Jenal
Mustopa, S.Ag,MM, tahun 2009 s.d. sekarang.
0 comments:
Post a Comment